
Seringkali saya mendengar bahkan pernah juga mengalaminya. Banyak yang menertawakan mengenai kekurangan fisik orang lain, dan beranggapan bahwa dirinyalah yang paling sempurna. Mencemooh sambil tertawa terbahak-bahak dengan puasnya saat melihat kekurangan orang lain, khususnya fisik. Bukankah Allah telah menciptakan sebaik-baiknya bentuk manusia? Dialah arsitek yang terbaik dan tidak tertandingi. Bukankah ketika mereka menertawakan dan mencemooh sesorang sama halnya dengan menghina Sang Pencipta? Begitu lancang sekali ya,,
Olok-olok seperti itu selain menghina ciptaan-Nya juga bisa melunturkan rasa syukur kepada yang dicemooh. Tidak semua orang kan tahan terhadap olok-olokan seperti itu. Bagaimana jika yang diolok-olok tidak ridho?
Alangkah baik nya jika sebelum berkata, kita pandang diri sendiri dulu. Bagaimana jika kita ada di posisi subjek olok-olokan. Bisakah kita menerimanya? Dan ketika memang kitalah yang berada di posisi itu, perteballah iman. Tetaplah berpegang teguh pada prinsip rasa syukur. Kita diciptakan sesempurna mungkin, tidak perlu malu terhadap apa yang dimiliki. Semua orang juga inginnya yang sempurna (dimata manusia). Tapi ingat, yang sempurna di mata manusia, belum tentu sempurna di mata Allah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar