Cari Blog Ini

Jumat, 05 Agustus 2011

Program 30 hari Ramadhan

Pada posting kali ini saya ingin share seputar dunia yang sedang saya coba untuk jelajahi, yaitu seputar tulis menulis.


Jujur saja, saya ini bukanlah orang yang pandai merangkai kata-kata. Ketika SD saya paling tidak menyukai pelajaran mengarang. Sulit bagi saya untuk mendiskripsikan tentang suatu hal yang sangat sederhana menjadi uraian yang mengandung banyak makna. Jangankan menulis, membaca buku saja saya ogah-ogahan. Mentok cuma komik doraemon yang paling saya gemari ketika masih kecil.

Namun, ternyata saat menginjak remaja, semua itu berubah. Mulai ada ketertarikan mengenai buku-buku, pergi ke pameran atau toko buku, bahkan ada keinginan untuk bisa membuat sebuah cerita. Ya,, tapi semua itu masih proses, masih tersimpan di dalam hati dan belum keluar sepenuhnya. Memang, ketika melihat buku ada dorongan yang besar untuk membacanya, tapi ketika mulai membuka lembar per lembar nya, dorongan tersebut surut seketika, perasaan bosan muncul dan mulai malas untuk membuka lembar-lembar berikutnya. Entah kenapa, saat-saat seperti itu menimbulkan gejolak aneh di dalam hati, seperti ada 2 hal bertentangan yang sedang adu kekuatan.

Niat tersebut sepertinya sudah mulai muncul sedikit demi sedikit, walau masih sangat labil. Sampai suatu ketika saya menemukan sebuah buku yang sangat ampuh dalam memecut semangat saya dan menambah keinginan saya untuk selalu membaca dan membaca. Buku tersebut berjudul “Bikin Kamu Tergila-Gila Membaca” karangan Prembayun Miji Lestari. Saya mendapatkannya di Solo Book Fair Goro Assalam. Buku tersebut tipis dan bahasanya mudah dicerna sehingga sangat sesuai dengan oarng-orang yang masih lemah minat bacanya seperti saya ini. Di buku tersebut dijelaskan kenapa kita HARUS membaca dan sepertinya saya sudah terhipnotis dengan isinya.

Semenjak itu, minat baca saya sudah mulai naik, ditambah lagi jurusan kuliah saya di Pendidikan Dokter memaksa saya utnuk banyak membaca. Oke, urusan membaca sudah sedikit tertolong. Nah sekarang permasalahan utama, yaitu tulis menulis. T.T

Permasalahan awal saya adalah “ide”. Saya tidak tau harus menulis tentang apa dan bagaimana menjabarkannya. Saya sering jengkel ketika mampet, tidak ada ide sama sekali. Selain itu kelemahan saya adalah tidak sistematis, membuat alur cerita menjadi tidak karuan sehingga maksud yang ingin saya sampaikan menjadi tidak tersampaikan. Ditambah lagi susah mencari kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu. Semua itu sukses membuat saya tidak percaya diri dalam membuat sebuah karya (tulisan). Lagi-lagi ada gejolak dalam diri, ada keinginan yang besar tapi tidak tahu bagaimana cara mewujudkannya.

Akhirnya saya putuskan untuk bertanya kepada yang lebih ahli, tidak usah jauh-jauh, teman saya sendiri. Dia teman sejak SD, bisa dikatakan teman dekat. Saya membaca note miliknya di Facebook yang membahas tentang seorang amatir dan ahli. Cukup termotivasi juga setelah membaca notes miliknya (http://www.facebook.com/note.php?note_id=129669873789756). Di sana dikatakan bahwa, semua orang adalah amatir. Bahkan seorang ahli sekalipun, dulunya dia juga seorang amatir. Dia berkata kepada saya bahwa menulis bukanlah sebuah keahlian, melainkan ketekunan. Jadi untuk bisa menjadi seorang penulis, harus banyak berlatih. Tidak peduli bagaimanapun hasilnya, tetaplah mencoba untuk menulis. Benar sekali kata-kata teman saya tersebut. Sebenarnya otak kita juga punya peran dalam hal linguistik. Namun, seberapun lemahnya kemampuan tersebut apabila terus dipaksakan (dilatih) lama-kelamaan pasti akan meningkatkan fungsinya.

Untuk menjadi seorang penulis, tidak hanya kemampuan menulis yang diharapkan tapi juga kemampuan membaca. Kalau tidak pernah membaca, pastinya tidak tau apa yang akan ditulis. Tapi kalau hanya membaca tetapi tidak pernah mencoba menulis, jelas tidak akan berhasil juga. Begitulah yang disampaikan teman saya kepada saya. Mungkin bisa disimpulkan bahwa membaca dan menulis adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Maka dari itu pelajaran yang pertama kali didapat ketika masuk sekolah adalah pelajaran membaca dan menulis, karena kedua hal tersebut adalah dasar dari segalanya.

Nah, untuk mengaplikasikan hal tersebut, saya menerapkan Program Baca Tulis selama bulan Ramadhan ini. Yaa,, mumpung libur jadi lumayan banyak waktu luang sehingga bisa berkonsentrasi untuk menjalankannya. Program tersebut meliputi “Satu tulisan Satu hari” dan “Satu buku Satu hari”. Ini adalah hari kedua dari program tersebut. Dan Alhamdulillah saya bisa melaksankannya, walaupun karya saya masih apa adanya. Untuk program membaca buku memang belum terpenuhi karena memang keterbatasan waktu. Tapi lumayanlah, sudah mencoba menghasilkan sebuah tulisan setiap hari nya, sekaligus bisa mengasah kemampuan menulis.

Semoga program ini dapat terus berjalan sampai batas waktu akhirnya dan bisa menjalankan komitmen dengan baik. Sedikit saya kutip perkataan Lao Tzu, “Perjalan 1.000 mil dimulai dari langkah pertama”. Inilah langkah pertama saya untuk menjadi seorang penulis nantinya. Semoga Allah memberkahi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar