Cari Blog Ini

Minggu, 07 Agustus 2011

CINTA vs NAFSU

Kali ini mungkin saya tidak menulis terlalu panjang. Melihat jarum jam yang menunjukkan hampir tengah malam dan besok harus bangun untuk sahur jadi saya tidak bisa berlama-lama lagi di depan computer untuk membuat sebuah ulasan yang komplit. Nah kali ini saya ingin membahas mengenai CINTA.


CINTA, satu kata sejuta makna. Banyak orang yang sangat mengagung-agungkan cinta tapi tidak sedikit pula orang yang menderita karenanya, bahkan sampai bunuh diri (wow!!). Sebenarnya cinta itu adalah suatu hal yang indah karena itu adalah pemberian Allah. Bayangkan saja jika di dunia ini tidak ada cinta, tidak bisa membayangkan seperti apa jadinya. Nah, tapi semua itu tergantug dari bagaimana kita menempatkan dan mengelolanya. Cinta akan indah bila ditempatkan pada tempat yang tepat dan saat yang tepat. Tapi akan menjadi malapetaka bila ditempatkan pada tempat yang salah dan saat yang tidak tepat.

Memang seperti apakah tempat yang tepat?? Tidak usah terlalu jauh berfikir. Cinta yang paling sempurna adalah cinta Allah kepada hamba-Nya. Tiada lagi yang bisa menandingi. Namun, sayangnya tidak banyak yang menyadarinya. Cinta itu akan terasa begitu indah ketika kita dapat merasakan kasih-Nya dan mencintai-Nya. Tidak akan ada rasa kecewa, karena Allah tidak pernah mengecewakan hamba-Nya. Cinta-Nya begitu menyejukkan dan abadi.

Setelah itu ada cinta orang tua kepada anaknya. Seburuk-buruk orangtua, mereka tetap menyayangi buah hatinya, kecuali mereka yang memang sudah “sakit” atau “tidak sehat akal”. Mereka pun mencintai tanpa meminta imbalan, tanpa meminta balas budi. Seberapa kali kita menyakiti mereka, pintu maaf selalu terbuka lebar untuk kita. Pantas saja ada lagu “Kasih ibu, kepada beta,, tak terhingga sepanjang masa”. Ya, tidak hanya ibu, ayah pun membanting tulang mencari nafkah untuk memberikan sesuap nasi agar orang-orang yang disayanginya tidak kelaparan.

Lalu, seperti apa tempat yang tidak tepat itu? Mungkin teman-teman bisa menjawabnya. Ya, cinta kepada lawan jenis. Tidak sepenuhnya ini tempat yang tidak tepat, tetapi bergantung pada waktunya. Cinta kepada lawan jenis bukanlah cinta yang salah. Karena itu adalah fitrah manusia dari Allah. Kita diberi rasa cinta kepada lawan jenis agar bisa menghasilkan keturunan. Namun, perlu ekstra berhati-hati untuk urusan cinta yang satu ini. Kebanyakan cinta ini sudah dinodai oleh rasa nafsu, sehingga cinta dan nafsu itu sangat tipis sekali bedanya. Cinta bukanlah menjadi sesuatu yang suci lagi karena telah ternoda. Banyak yang hanya ingin memuaskan nafsunya, orang mengatasnamakan cinta (sungguh disayangkan ya,,).. Cinta kepada lawan jenis ini akan tetap suci bila saatnya yang tepat, yaitu dalam ikatan suci pernikahan. Itulah cinta yang halal, cinta yang diridhoi-Nya. Namun, tetap tidak boleh menandingi cinta kepada-Nya.

Nah, bukankah sesuatu yang diawali dengan kekeliruan hasilnya pun akan tidak baik? Contohnya mudahnya saja, pacaran. Mungkin teman-teman pernah atau sedang mengalaminya. Pacaran itu hanyalah sebuat hubungan yang nampaknya saja ada sebuah ikatan, tapi sebenanrnya tidak ada ikatan apa-apa. Manfaatnya pun bisa dibilang hampir nihil, malah mudharatnya kan yang luarbiasa banyaknya. Kebanyakan makan ati,, (pengalaman nih,, hehe). Saya pernah pacaran 2x. Kesemuanya meninggalkan kesan yang tidak menyenangkan. Pacar yang ke dua ini yang membuat saya jera untuk pacaran lagi, mungkin sudah sedikit trauma. Sakit hatinya sungguh luar biasa perihnya. Mungkin ini peringatan dari Allah karena telah membuat-Nya cemburu. 

Hmmm,, tanpa sadar ternyata waktu sudah lewat tengah malam dan masuk dini hari.Mungkin dicukupkan dulu ya,,

 Jadi sekarang bisa membedakan, kan, bagaimana cinta yang sesungguhnya dan cinta yang penuh kepalsuan dan hawa nafsu? 

Jangan mengharapkan kesempurnaan cinta kepada lawan jenis karena cinta yang sempurna hanyalah milik Allah SWT. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar