Sebuah film kisah nyata yang menceritakan asal muasal didirikannya sebuah patung anjing di depan stasiun Shibuya, Tokyo, Jepang.
Film yang cukup mengaharukan dan membuat saya meneteskan air mata.Seperti judulnya, film ini mengkisahkan seekor anjing yang sangat setia kepada tuannya, berikut sinopsisnya:
Anjing tersebut bernama Hachi, yang dalam bahasa jepang berarti 8 (angka keberuntungan). Hachi berasal dari sebuah kuil yang ntah kenapa ia dikirim ke suatu tempat. Tiba di stasiun, ia keluar dari kandangnya lalu mencari jalan sampai akhirnya menemukan Profesor Parker Wilson, yang akhirnya menjadi pemiliknya. Melihat anak anjing tersebut tersesat, Parker merasa kasihan dan akhirnya membawanya. Mengingat istrinya tidak memperbolehkannya merawat anjing, Parker pergi ke tempat temannya untuk mnitipkan anjing tersebut sampai ada pemilik yang mencari anjingnya. Namun tak ada yang mau menampungnya. Dengan terpaksa, Parker membawa Hachi ke rumah secara diam2.
Sampai di rumah, Parker menyembunyikan Hachi agar tdk diketahui istrinya, paling tidak sampai keesokan harinya. Namun, tak disangka Hachi malah keluar dari persembunyiaanya dan masuk ke kamar Parker. Istrinya menjerit histeris dan meminta Parker untuk segera mengeluarkannya dari rumah.Keesokan harinya istrinya membuat selebaran tentang pencarian si pemilik anjing untuk ditempelkan dan disebarluaskan. Sudah beberapa hari berlalu dan tidak ada seorang pun yang menelpon.
Hari demi hari sudah terlewati, Parker dan putrinya terlihat semakin akrab dengan Hachi. Melihat mereka begitu menyayangi Hachi, akhirnya istrinya mau menerima Hachi di keluarganya. Parker merawatnya dengan sangat baik, sampai ia tumbuh menjadi seekor anjing yang besar. Hachi selalu mengikuti majikannya pergi ke kantor. Namun, karena di kereta tidak diperbolehkan membawa binatang, dan Parker harus naik kereta ke kantornya, maka ia menyuruh Hachi untuk segera pulang.dan tidak mengikutinya.
Hachi memang anjing yang luar biasa. Ia sangat setia kepada majikannya, yang sudah merawatnya dari kecil hingga besar. Ia selalu menunggu majikannya pulang di depan stasiun dan menyambutnya ketika Parker keluar dari stasiun. Begitulah kebiasaan Hachi, hingga orang2 di sekitar stasiun sudah hafal.
Suatu ketika, saat Parker sedang mengajar tiba2 ia mengalami serangan jantung dan segera dilarikan ke rumah sakit. Hachi yang tidak mengetahui hal tersebut terus menunggu didepan stasiun hingga kereta terakhir. Begitupun hari esoknya, ia terus menunggu, dan tidak mengetahui majikan kesayangannya tersebut sedang dikebumikan. Tahun demi tahun setelah kepergian Parker, Hachi terus menunggu di depan stasiun tersebut. Hingga akhirnya ia meninggal 10 tahun setelah kepergian majikannya.
Hari demi hari sudah terlewati, Parker dan putrinya terlihat semakin akrab dengan Hachi. Melihat mereka begitu menyayangi Hachi, akhirnya istrinya mau menerima Hachi di keluarganya. Parker merawatnya dengan sangat baik, sampai ia tumbuh menjadi seekor anjing yang besar. Hachi selalu mengikuti majikannya pergi ke kantor. Namun, karena di kereta tidak diperbolehkan membawa binatang, dan Parker harus naik kereta ke kantornya, maka ia menyuruh Hachi untuk segera pulang.dan tidak mengikutinya.
Hachi memang anjing yang luar biasa. Ia sangat setia kepada majikannya, yang sudah merawatnya dari kecil hingga besar. Ia selalu menunggu majikannya pulang di depan stasiun dan menyambutnya ketika Parker keluar dari stasiun. Begitulah kebiasaan Hachi, hingga orang2 di sekitar stasiun sudah hafal.
Suatu ketika, saat Parker sedang mengajar tiba2 ia mengalami serangan jantung dan segera dilarikan ke rumah sakit. Hachi yang tidak mengetahui hal tersebut terus menunggu didepan stasiun hingga kereta terakhir. Begitupun hari esoknya, ia terus menunggu, dan tidak mengetahui majikan kesayangannya tersebut sedang dikebumikan. Tahun demi tahun setelah kepergian Parker, Hachi terus menunggu di depan stasiun tersebut. Hingga akhirnya ia meninggal 10 tahun setelah kepergian majikannya.
Atas kesetiaan Hachi tersebut, didirikannlah sebuah patung dirinya didepan stasiun Shibuya di tempat ia selalu menunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar